BSYoGpClBUMpGUzoTfr8GUC0TA==

Mau Kerja Jadi Desainer di Percetakan Digital Printing? Ini Jobdesk, Skill dan Tanggung Jawabnya!

Bagi Anda yang ingin bekerja sebagai desainer grafis di percetakan atau digital printing, silahkan simak gambaran jobdesk, skill hingga tanggung jawab yang harus dijalani ketika bekerja.


Ilustrasi bekerja sebagai desainer grafis di percetakan atau digital printing/Pixabay

Asifbaproject.com - Desainer Grafis di percetakan dan digital printing adalah posisi yang wajib diisi dan dipegang oleh minimal satu orang.

Setiap percetakan atau digital printing sudah pasti mempunyai seorang desainer grafis yang bertugas membuat dan mengedit desain sebelum dicetak.

Menjadi desainer grafis di digital printing atau percetakan memiliki tanggungjawab yang cukup besar, hal ini didasari oleh resiko seorang desainer yang cukup tinggi terkait karua yang dihasilkan.

Pasalnya jika terdapat kesalahan pada desain yang dibuat oleh desainer, maka biasanya percetakan tersebut harus mengganti rugi barang yang dibeli oleh konsumen.

Padahal penggantian barang hasil percetakan tidaklah murah. Banyak produk percetakan memiliki nilai jual yang tinggi jika dipasarkan secara global.

Seperti spanduk atau MMT misalnya, apabila terdapat kesalahan pada desain yang dibuat dan costumer meminta untuk ganti rugi،  pihak percetakan harus mau memcetak ulang MMT yang diinginkan pelanggan.

Hal tersebut juga berlaku untuk produk lain, seperti kartu nama, brosur, sticker dan produk lainnya.

Setiap posisi dalam sebuah perusahaan sudah pasti memiliki jobdesk dan tanggungjawab masing-masing. Seperti halnya seorang desainer grafis di digital printing.


Jobdesk Desainer Grafis di Percetakan

Berikut pemaparan Asifba Art terkait jobdesk utama desainer grafis di percetakan.

1. Melayani Konsumen

Sudah tentu menjadi makanan sehari-hari bagi desainer grafis, yakni bertemu langsung dengan pelanggan atau konsumen yang memesan produk percetakan.

Seorang desainer grafis harus tahu produk seperti apa yang diinginkan oleh konsumen dan memberikan layanan terbaik kepada pemesan.

Tak hanya itu, desainer grafis juga wajib bersikap sabar kepada costumer meski dirinya masih dibawah tekanan. Hal ini sebagai upaya membangun citra baik kepada masyarakat.

Lebih rinci, seorang desainer grafis di digital printing biasanya ialah yang memegang akun WhatsApp kantor, sehingga dirinya juga bisa melayani secara online.


2. Membuat Karya Desain Grafis

Yap, namanya saja desainer grafis, jadi ia bertanggung penuh akan pembuatan karya desain grafis. Tentunya karya ini harus disesuaikan oleh keinginan pelanggan.

Seorang desainer grafis juga harus bisa menyeimbangkan objek dan pesan yang akan disampaikan melalui produk yang diinginkan oleh konsumen.

Sehingga desainer dituntut untuk bisa membuat karya desain grafis yang unik, menarik dan bisa menyampaikan pesan sesuai kebutuhan.



3. Merapikan Layout Desain

Desainer harus bisa menata ulang pekerjaan supaya efektif dan bisa dicetak dengan rapi. Selain itu, desainer juga harus mempertimbangkan area cetak dari masing-masing produk.

Lebih rinci, desainer grafis di digital printing juga harus tahu ukuran kertas dan area cetak sesuai dengan yang dikerjakan oleh mesin cetak.

Misalnya si sebuah percetakan memiliki mesin cetak A3+ yang membutuhkan kertas ukuran 32 X 47 CM. Namun mesin tersebut hanya memiliki area cetak 30 x 45 CM.

Disini desainer harus menyesuaikan desain harus ada dalam area 30x 45 CM supaya bisa keluar pada media yang dicetak.

Layout bukan hanya sekedar ukuran, namun juga kerapian. Sehingga desainer harus bisa menata desain dengan rapi sebelum dicetak.

Seperti akan mencetak sticker yang berukuran kecil, desainer harus bisa menata dengan baik dan memberikan line tambahan sebagai tanda untuk dipotong.

Hal ini juga berlaku untuk mencetak produk lain, seperti spanduk MMT dan lain sebagainya.


4. Mengurutkan File Desain Siap Cetak

Seorang desainer harus tahu urutan produk cetak di digital printing yang ia tempati. Pasalnya desainerlah yang langsung berhubungan dengan konsumen.

Maka desainer juga hatus tahu format urutan file siap cetak dan skala prioritas pelanggan, apalagi ada konsumen yang meminta ekspress.

Biasanya format urutan file siap cetak sudah diberitahukan saat training kerja sesuai manajemen perusahaan dan harus diterapkan setiap hari.


5. Mengirimkan File Desain ke Operator Mesin

Setelah file rapi ditata dan di layout sesuai dengan ukuran cetak mesin, maka seorang desainer wajib mengirimkan file desain kepada operator mesin.

Pengiriman file siap cetak di setiap digital printing ini sangat berbeda-beda. Ada yang menggunakan flashdisk, kirim file via penyimpanan bersama hingga dikirim melalui WhatsApp.

Hal tersebut menyesuaikan dengan manajemen yang diterapkan oleh digital printing atau percetakan. Sebagai desainer tinggal menyesuaikan saja sesuai permintaan dari operator mesin.

Biasanya fomat desain yang sudah siap cetak juga harus sesuai dengan kebutuhan mesin. Seperti mesin cetak A3 yang membutuhkan file dengan format PDF. Sementara mesin cetak spanduk biasanya membutuhkan file dengan ekstensi TIFF.


6. Membuat Konten Promosi Perusahaan

Selain pekerjaan di atas, desainer grafis biasanya dituntut untuk bisa membuat konten promosi di percetakan tersebut.

Hal ini bertujuan untuk eksistensi dan media promosi produk yang dijual pada digital printing tersebut kepada masyarakat luas.

Biasanya desainer grafis juga dituntut untuk bisa membuat desain feed Instagram produk perusahaan dan status di media sosial.


Tanggung Jawab Desainer Grafis di Percetakan

Setelah mengetahui jobdesk utama desainer grafis, Anda harus tahu tanggung jawab yang diemban seorang desainer di sebuah percetakan.

Berikut tanggung jawab desainer grafis di digital printing atau percetakan.

1. Bertanggungjawab Atas Desain yang Dibuat

Menciptakan karya desain, seorang desainer harys bisa mempertanggungjawabkan atas desain yang ia buat.

Pasalnya jika ada seorang desainer yang menganbil karya desain dari orang lain dan si pemilik meminta uang untuk hak ciptanya, desainer wajib mengirimkan dana sesuai yang diminta.

Hal ini jelas merugikan desainer sendiri, mengingat gaji seorang desainer grafis di digital printing biasanya masih di bawah UMK.

Maka perhatikanlah karya desainer grafis sebelum dicetak. Pastikan desain sudah bebas dari copyright dan aman dari hak cipta.


2. Bertanggungjawab Atas Komplain Konsumen

Tak hanya karya, desainer grafis juga bertanggung jawab apabila ada komplain dari konsumen yang memesan di tempat tersebut.

Misalnya, desain yang kurang dicetak, hasil cetak buram, hingga kesalahan pada tulisan atau typo.

Jika menemui masalah tersebut, alangkah baiknya seorang desainer mengkomunikasikan kepada rekan kerja dan admin setempat.

Pasalnya, jika desainer mengganti hasil cetak tersebut sudah tentu merugikan diri sendiri, apalagi tak ada uang masuk dari konsumen.


3. Bersedia Mengedit Ulang Desain Jika Tak Bisa Dicetak

Pada sejumlah kasus tertentu, terdapat file desain yang tak bisa dicetak ketika dimasukkan ke mesin printing walaupun format file dan ukuran susah pas.

Eror ini jarang ditemui, namun apabila ada yang menemuinya desainer wajib mengedit ulang desain yang tak bisa dicetak dengan metode tertentu.

Terkadang file desain yang terlalu besar dan mising font bisa membuat desain tak dapat dicetak oleh mesin cetak tertentu.

Maka dari itu, deaainer harus bisa memperbaiki file yang gagal dicetak dan mengirimkan revisi kepada operator mesin.


Skill yang Wajib Dimiliki Seorang Desainer Grafis di Percetakan


Menjadi desainer sudah tentu harus mempunyai skill tertentu untuk bekerja. Berikut ini skill yang harus dimiliki oleh desainer grafis di digital printing.

1. Skill Desain Grafis

Sudah menjadi fakta bahwa menjadi seorang desainer harus bisa membuat karya digital berupa desain grafis. 

Seorang desainer harus memiliki skill ini untuk mendesain produk percetakan, seperti spanduk, MMT, PIN, Ganci dan lain sebagainya.

Terkait software yang digunakan, umunya percetakan di Indonesia masih menggunakan CorelDraw untuk keperluan percetakan ukuran besar.

Sementara manipulasi foto dan editing bitmap biasanya menggunakan Adobe Photoshop. Hal ini menyesuaikan kebutuhan editing.

Namun yang pasti, seorang desainer grafis di Indonesia wajib memiliki skill desain grafis menggunakan CorelDraw. Sementara editing bitmap juga bisa dilakukan menggunakan smartphone Android.


2. Skill Komunikasi

Menjadi desainer grafis di digital printing harus mempunyai skill berbicara atau komunikasi yang baik kepada pelanggan hingga rekan kerja.

Pasalnya hanya dengan komunikasi, seseorang bisa menilai kualitas dari perusahaan yang ditempati tersebut. Dan komunikasi lah yang bisa membuat citra baik kepada konsumen.

Selain kepada konsumen, desainer harus bisa berkomunikasi dengan baik kepada rekan kerja dan atasannya.

Hal ini sangat berguna terkait ketersediaan bahan cetak dan permintaan revisi dari pelanggan serta membangun teamwork yang bagus.

Nah, itulah penjelasan mengenai jobdesk, tanggung jawab dan skill yang dibutuhkan oleh desainer grafis di percetakan atau digital printing.*****


Komentar0

Type above and press Enter to search.