BSYoGpClBUMpGUzoTfr8GUC0TA==

Pengalaman Pakai Notebook Acer 756 Intel Celeron, Laptop Pertamaku Saat Kuliah

Begini pengalamanku menggunakan notebook atau laptop Acer 756 Intel Celeron dual core, dimana komputer mini ini merupakan yang pertama kumiliki.

Notebook Acer 756 milik Asifba yang pertama kali untuk kuliah dan belajar desain grafis

Asifbaaproject.com - Notebook Acer 756 Bckk dengan intel celeron dual core ini merupakan laptop perjuangan Asifba Art dalam belajar desain grafis.

Notebook dengan layar 11,5 inchi ini, dikeluarkan pada tahun 2012 hingga 2013 silam. Asifba Art mendapatkan notebook Acer 756 ini dari seorang penjual laptop bekas di Salatiga.

Dalam keadaan yang lumayan namun dengan beberapa minus, notebook Acer 756 Bckk ini mampu menjadi daily driver semasa kuliah sekaligus belajar desain grafis.

Meski processornya masih Intel Celeron 877 dengan kecepatan 1,4Ghz, performanya masih cukup bagus di tahun 2018 untuk sekedar kebutuhan kantor dan kuliah.

Namun, ketika digunakan untuk belajar desain grafis, barulah notebook Acer 756 ini kelihatan ngos ngosan dan terasa berat menjalankan software desain grafis.

Didukung RAM 2GB dan Hardisk  320 GB, Asifba Art hatus bisa memaksimalkan penyimpanan yang ada untuk berkembang dan belajar desain grafis.

Berikut kisah lengkap berdasarkan pengalaman pribadi Asifba Art dalam menggunakan notebook Acer 756 Bckk dengan processor Intel Celeron



Diperoleh Dari Hasil Nabung Jualan Pulsa dan Kuota

Yap, jauh sebelum memiliki notebook atau laptop, Asifba Art hanya bisa mengandalkan smartphone untuk mengerjakan semua tugas kuliah dan pekerjaan desain.

Sembari menyisihkan uang saku dari orang tua, Asifba Art berusaha mencari jalan lain untuk mempercepat pemasukan keuangan. Salah satunya menjadi distributor pulsa dan kuota internet.

Kala itu Asifba masih tinggal di sebuah Pondok Pesantren di Kota Salatiga. Sehingga penjualan pulsa dan kuota sebagian besar ada di kalangan santriwan dan santriwati.

Bermodalkan uang 200 ribu dari tante, Asifba Art harus bisa mengolah keuangan untuk berjualan pulsa dan kuota menggunakan smartphone miliknya.

Seiring berjalannya waktu, banyak server pulsa dan kuota yang bermunculan. Hal inilah yang menjadi peluang bisnis pulsa dan kuota.

Tak hanya ambil untung dari penjualan pribadi, Asifba terus meluaskan jaringan dan mencari agen untuk menjadi distributor pulsa.

Lambat laun, uang mengumpul dengan cukup dan bisa digunakan sebagai biaya membeli notebok Acer 756 Bckk.

Tampilan home sscreen notebook Acer 756 Bckk milik Asifba Art


Bermula dari Tugas Menjadi Pengurus Pondok

Awal mula Asifba bisa desain grafis adalah karena adanya tanggung jawab menjadi seorang pengurus di pondok pesantren.

Saat itu, Asifba sudah memiliki notebok kecil yang siap menemani belajar desain grafis sesuai kebutuhan yang ada.

Berawal dari mendesain sertifikat, lambat laun Asifba mengembangkan skill membuat desain lain seperti MMT, Spanduk, Banner dan lain sebagainya.

Yap, hanya dengan Acer 756 inilah Asifba mempelajari desain grafis dari tingkat paling dasar, bahkan Asifba tak tahu bagaimana fungsi tools yang ada.

Berkat kegigihan dan kerja keras Asifba, akhirnya ia pun bisa membuat desain grafis menggunakan notebook ini.

Walaupun laptop tua dengan spek kentang, setidaknya notebook kecil ini sudah bisa diajak untuk berkarya.


Memulai Belajar Desain Vector Art

Menggunakan notebook Acer 756 ini bukanlah hal yang buruk untuk mengawali belajar menjadi desainer grafis di bidang seni vector art.

Bermula dari keinginan seperti teman-teman, Asifba Art belajar secara otodidak melalui media YouTube dan website di Internet.

Saat itu, Asifba belum bisa sama sekali menggunakan pen tool, bahkan tools lain pun juga belum begitu dipahami.

Berkat kegigihan dan tekad yang kuat, akhirnya Asifba bisa menciptakan karya desain grafis vector art sendiri tanpa melihat contoh atau tutorial.

Meski notebook Acer 756 bukanlah laptop untuk desain grafis, tapi Asifba tetap memaksakan menggunakannya. Karena itulah satu-satunya media yang bisa digunakan untuk berkarya.

Pengalaman menggunakan Acer 756 untuk desain grafis ini bisa dinilai cukup buruk. Banyak terjadi crash software CorelDraw hingga eror di sejumlah tools.

Hal tersebut wajar terjadi, karena Acer 756 hanya memiliki spesifikasi untuk mengetik dan browsing saja, tidak untuk desain grafis.

Tekukkan maksimal notebook Acer 756 Bckk


Terlebih, desain vector art yang dibuat oleh Asifba menerapkan konsep realistic design dimana objek akan terlihat lebih rumit namun mirip dengan wajah aslinya.

Kala itu, Asifba Art menawarkan jasa pembuatan vector art secara gratis kepada sejumlah orang yang bertujuan untuk media pembelajaran.

Namun, Asifba Art justru mendapat banyak pesanan vector meskipun hasilnya masih kurang bagus. Akhirnya Asifba memberikan tarif murah kepada beberapa konsumen.



Bisnis Vector Art Bermodalkan Acer 756

Awal karir vector art Asifba beemula hanya bermodalkan notebook kecil Acer 756 yang tergolong laptop kelas menengah kebawah.

Dengan Acer 756 ini Asifba bisa membuat pesanan desain dari sejumlah orderan yang masuk. Mulai dari soft file saja hingga cetak dan figura.

Vector pertama yang terjual sekaligus cetak adalah vector couple dari sepasang kekasih yang hendak menikah. Saat itu vector art hanya dihargai Rp20ribu per wajah.

Hal tersebut mengingat vector yang dibuat Asifba masih kurang layak dijual mahal, karena banyak object dan line yang kurang pas lantaran masih tahap pembelajaran.

Namun, saat itu Asifba merasa sangat bahagia dan bersyukur. Pasalnya uang tersebut merupakan penghasilan murni dari hasil kerja keras sendiri.

Seiring berjalannya waktu, Asifba membutuhkan mouse yang mumpuni untuk kebutuhan desain grafis. Yap, saat itu Asifba memilih membeli mouss wireles tanpa kabel.

Alasannya adalah faktor simple dan tak memenuhi meja kera desain Asifba Art.

Penggunaan notebook Acer 756 masih berlanjut hingga Asifba Art bisa menciptakan logo brand sendiri dan membuat puluhan karya vector.

Saat itu, penjualan vector art tidak hanya berfokus pada soft file saja. Namun juga melayani cetak sekaligus figura.

Hasil dari penjualan vector art tersebut kemudian digunakan oleh Asifba untuk membayar keperluan kuliah semester akhir dan melakukan upgrade laptop supaya bisa bekerja dengan lebih efisien.

Setelah dua bulan berbisnis vector art, Asifba mendapatkan laptop Toshiba L640 yang dintenagai oleh processor Core i3 generasi pertama, Arrandle tanpa dilengkapi grafis card.

Laptop Toshiba L640 tersebut hadir karena seorang teman yang kebetulan laptop miliknya tengah menganggur dan tak digunakan.

Dengan laptop Toshiba L640 lah Asifba Art melanjutkan karier dan bisnisnya di bidang desain grafis.

Itulah tadi pengalaman Asifba Art dalam menggunakan notebook Acer 756 untuk keperluan desain grafis hingga menjadi sebuah brand sendiri.*****


Komentar0

Type above and press Enter to search.