BSYoGpClBUMpGUzoTfr8GUC0TA==

7 Tanda Orang Munafik Menurut Al Quran, Salah Satunya Malas Ibadah dan Bersikap Fujur

Simak tujuh tanda orang munafik menurut ajaran agama Islam yang tercantum dalam Al Quran.

Tujuh tanda orang munafik menurut Al Quran (Pexels)


Asifbaproject.com - Dalam Islam, istilah "munafik" merujuk kepada orang yang berpura-pura menjadi seorang Muslim tetapi sebenarnya tidak memiliki keimanan yang tulus dalam hati mereka atau bahkan bertindak melawan Islam secara diam-diam. 

Munafik dianggap sebagai salah satu kelompok yang paling dibenci dalam agama Islam karena mereka mencoba untuk menipu dan merusak umat Muslim dari dalam.

Perilaku munafik merupakan salah satu wujud sikap tercela seseorang yang menunjukkan bahwa dirinya bukanlah orang baik dan perlu dipertanyakan kembali keimanannya.


Tujuh Ciri Orang Munafik yang Tercantum dalam Kitab suci Al-Qur'an 

Di bawah ini terdapat tujuh ciri orang munafik yang telah termaktub dalam Al Quran, sesuai dengan ajaran kitab suci umat Islam.

1.Ingkar Janji

Ciri-ciri yang pertama adalah ingkar janji. Orang munafik, tentu semua perkataannya sulit sekali dipercaya apalagi ditepati. 

Orang munafik akan cenderung sulit memegang janji sendiri, terlebih pada semua janji yang telah ia lakukan ke banyak orang.

Dalam Islam, menepati janji itu hukumnya wajib. 

Allah Berfirman dan tercantum dalam QS. An-Nahl ayat 91:

وَأَوْفُوا بِعَهْدِ اللَّهِ إِذَا عَاهَدْتُمْ وَلَا تَنْقُضُوا الْأَيْمَانَ بَعْدَ تَوْكِيدِهَا وَقَدْ جَعَلْتُمُ اللَّهَ عَلَيْكُمْ كَفِيلًا ۚ إِنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا تَفْعَلُونَ

"Dan tepatilah janji dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu melanggar sumpah setelah diikrarkan, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah itu). Sesungguhnya, Allah mengetahui apa yang kamu perbuat." (QS. An-Naḥl : 91)


2.Berbohong atau Berdusta

Berbohong atau berdusta adalah tindakan yang juga tidak disukai oleh Allah SWT, selain ingkar janji. Itulah kenapa ada manusia juga tidak suka dibohongi.

"Tanda orang munafik ada tiga, salah satunya adalah jika berbicara dia dusta." (HR. Bukhari dan Muslim)

Ada banyak motif kenapa orang berbohong, terlepas dari itu, berbohong sudah pasti suatu tindakan sadar yang dilakukan agar lawan bicara percaya dengan apa yang kita katakan. 

Meskipun ada beberapa orang yang menyebutkan berbohong demi kebaikan. Tapi, yang namanya bohong tetaplah bohong. Dan itu jelas bukan menunjukkan perilaku jujur dan merupakan tindakan yang dibenci oleh agama.

Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Ahzab ayat 24:

لِيَجْزِيَ اللَّهُ الصَّادِقِينَ بِصِدْقِهِمْ وَيُعَذِّبَ الْمُنَافِقِينَ إِنْ شَاءَ أَوْ يَتُوبَ عَلَيْهِمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ غَفُورًا رَحِيمًا

"Agar Allah memberikan balasan kepada orang-orang yang benar itu karena kebenarannya, dan mengazab orang munafik jika Dia kehendaki, atau menerima tobat mereka. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS. Al-Ahzab : 24)


3. Khianat

Khianat adalah lawan dari amanah. Jika amanah adalah melaksanakan kewajiban yang sudah disanggupi, maka khianat sebaliknya, yaitu berlaku curang atau membatalkan kewajiban.

Semua hal yang kita nikmati di dunia, selain dari kerja keras dan usaha, itu adalah bentuk titipan dari Allah SWT. 

Bila Allah SWT telah menitipkan sesuatu kepada kita, sudah sepatutnya untuk menjaga titipan itu dalam kebaikan. 

Allah SWT berfirman dalam QS. An-Nisa ayat 58:

إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَىٰ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ ۚ إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا

"Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. Sungguh, Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Melihat." (QS. An-Nisā : 58).


4. Malas beribadah

Selain berbohong, berdusta, dan berkhianat, orang yang malas beribadah pun termasuk salah satu dari ciri-ciri orang munafik.

Allah SWT berfirman dalam QS. An-Nisa ayat 142:

إِنَّ الْمُنَافِقِينَ يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْ وَإِذَا قَامُوا إِلَى الصَّلَاةِ قَامُوا كُسَالَىٰ يُرَاءُونَ النَّاسَ وَلَا يَذْكُرُونَ اللَّهَ إِلَّا قَلِيلًا

"Sesungguhnya orang munafik itu hendak menipu Allah, tetapi Allah-lah yang menipu mereka. Apabila mereka berdiri untuk salat, mereka lakukan dengan malas. Mereka bermaksud riya (ingin dipuji) di hadapan manusia. Dan mereka tidak mengingat Allah kecuali sedikit sekali." (QS. An-Nisā : 142)


5. Bersumpah palsu

Nah, selanjutnya adalah orang-orang yang selalu dengan mudahnya mengucapkan "Demi Allah" tanpa memikirkan dosa atau akibat yang akan diterima dari sumpah palsu tersebut.

Perihal orang yang suka memberikan sumpah palsu ini telah dijelaskan dalam Al Quran 

Allah Berfirman dalam surat Al-Munafiqun ayat 2

اتَّخَذُوا أَيْمَانَهُمْ جُنَّةً فَصَدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ ۚ إِنَّهُمْ سَاءَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

"Mereka menjadikan sumpah-sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. Sungguh, betapa buruknya apa yang telah mereka kerjakan." (QS. Al-Munāfiqūn : 2)


6. Fujur dalam Pertikaian

Fujur atau selalu ingin merasa menang sendiri alias tidak menerima kekalahan adalah sikap dari orang-orang munafik.

Allah SWT berfirman dalam QS. Asy-Syams ayat 7-10.

وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّاهَا (7) فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا (8) قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا (9) وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسَّاهَا (10)

"Demi jiwa dan penyempurnaan (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya, sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya." (Q. S. al-Syams [91]: 7-10).

Allah SWT memberikan jiwa manusia dua sifat, yakni fujur (kefasikan) dan taqwa. Kedua sifat ini saling berlawanan. Di mana sifat fujur diciptakan untuk memaksimalkan sifat taqwa setiap manusia agar menjadi pribadi yang mulia.

Orang yang memilih jalan fujur akan membiarkan akalnya melanglang buana melalui jalan sesat sehingga pemikirannya akan berseberangan dengan fitrah penciptanya. Akibatnya, imannya akan menjadi lemah. Inilah kenapa fujur diciptakan untuk menguatkan ketaqwaan seseorang.


7. Riya

Sifat sombong yang sangat tercela dan dibenci Allah SWT adalah riya. Riya atau sombong adalah perilaku yang sampai saat ini masih ada saja orang yang melakukannya. 

Mereka cenderung sombong dengan apa yang mereka miliki, sehingga membuat dirinya menjadi orang yang tinggi hati dan jahat. 

Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Ma'un ayat 4-7:

فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَ  ۙ  الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَا تِهِمْ سَاهُوْنَ  ۙ  الَّذِيْنَ هُمْ يُرَآءُوْنَ  وَيَمْنَعُوْنَ الْمَا عُوْنَ

"Maka celakalah orang yang sholat, yaitu orang yang lalai terhadap sholat] (yaitu) orang-orang yang lalai terhadap sholatnya, yang berbuat riya dan enggan (memberikan) bantuan."


Perlu diketahui bahwa penilaian tentang siapa yang adalah munafik sejati adalah urusan Allah, dan manusia tidak selalu dapat mengetahui apa yang ada di dalam hati seseorang. 

Oleh karena itu, dalam Islam, disarankan untuk tidak menghakimi atau menuduh seseorang sebagai munafik tanpa bukti yang kuat dan jelas.

Dalam Al-Quran, Allah SWT telah mengingatkan umat Muslim tentang keberadaan munafik dan mengajak mereka untuk berlaku bijaksana dalam memahami siapa yang sebenarnya adalah munafik. 

Pada akhirnya, Allah adalah yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana dalam menghakimi.

Itulah tujuh ciri orang munafik yang tercantum dalam Al-Qur'an. Sebaiknya kita menghindari sikap tersebut supaya tak menjadi orang yang munafik.***





Komentar0

Type above and press Enter to search.