BSYoGpClBUMpGUzoTfr8GUC0TA==

Pilih Magang di Suara Merdeka Semarang, Begini Kisah 9 Mahasiswa IAIN Salatiga

Sembilan Mahasiswa IAIN Salatiga memilih magang dan PPP di Suara Merdeka Semarang sebagai wartawan (Dok. Asifba Project)

Asifbaproject.com (Semarang) - Sebagian mahasiswa IAIN Salatiga memilih magang dan melakukan PPP di Suara Merdeka Semarang sebagai wartawan.

Diketahui, Suara Merdeka adalah salah satu media cetak yang cukup besar di Jawa Tengah. Dengan tagline  "Perekat Komunitas Jawa Tengah".

Media ini sudah akrab bagi masyarakat Jawa Tengah, khususnya di Kota Semarang. Tidak sedikit, mahasiswa yang memilih lokasi PPP di Suara Merdeka. Salah satunya dari IAIN Salatiga.

Baca Juga: Cara Mengatasi Penghasilan Beresiko ads.txt Google Adsense di Blogger: Tinggal Copas!

Ada sembilan mahasiswa IAIN Salatiga yang PPP di Suara Merdeka. Diantaranya, Deni Nuryanto, Fahmi Syaiful Akbar, M. Sholeh, M. Rivqul Umam, Syafinah Dewi, Annisa Putri Retha Afanda, Febrian Septifani dan Sulfatun Na'im. 

Mereka diberi kesempatan selama dua bulan belajar di Suara Merdeka. Tugas mereka adalah meliput suatu kejadian (reportase) dan menulis berita

"Setip pagi, salah satu dari kami harus menghubungi wartawan untuk ketemuan di lokasi peliputan. Kemudian kami mencari data dan melakukan reportase di lokasi tersebut. Setelah itu kami ke kantor untuk menulis berita. Jika sudah selesai, tulisan kami dikoreksi dan direvisi oleh redaktur, wartawan atau pamong magang, tergantung kondisi," ugkap ketua PPP, Deni Nuryanto.

Ia menjelaskan, mahasiswa yang PPP di Suara Merdeka dibagi kelompoknya. Satu kelompok terdiri dari empat hingga lima orang. Setiap hari terjadi perputaran dan pergantian wartawan yang diikuti.

Baca Juga: Catat! Ini Script Anti Bom Klik Iklan Google Adsense di Blogger

Menurut mahasiswa PPP dari Sekolah Tinggi Multimedia (STMM) Yogyakarta, Yogita Zahra, PPP di Suara Merdeka itu bagus. Karena seluruh wartawan disini bersikap terbuka dan membimbing dari hal yang mendasar. Namun, kurangnya tenaga korektor membuat beberapa tulisan mahasiswa PPP tidak dikoreksi.

"PPP disini merupakan pilihan yang bagus. Fasilitasnya lengkap, ditambah bimbingan dengan wartawan senior. Bahkan disini diajarkan hal-hal kecil seperti teknik menulis judul, kalimat, paragraf hingga kutipan. Sehingga mahasiswa mendapatkan ilmu lebih di Suara Merdeka," kata wartawan Suara Merdeka, Pamungkas Suci Ahadi saat bercerita di depan teman-teman magang.

Baca Juga: Cara Mengatasi Penghasilan Beresiko ads.txt Google Adsense di Blogger: Tinggal Copas!

Ketua biro Suara Merdeka, M. Fahmi Zulkarnain mengungkapkan bahwa saat peyerahan PPP, mahasiswa PPP di Suara Merdeka mudah untuk bertemu dengan berbagai pejabat. Bersama wartawan senior, mereka diberikan akses untuk bertemu dengan gubernur, walikota, menteri, lurah, rektor maupun pemilik perusahaan.

"Kamu semua disana membawa nama baik almamater. Jadi, jagalah nama baik almamater. Di lokasi PPP harus menjaga sopan santun kepada pamong dan seluruh karyawan. Serta jangan lupa mendokumentasikan kegiatan untuk data laporan, " pesan dosen pembimbing lapangan, Agus Hermawan, saat pembekalan PPP di kampus.

Pamong magang, Hendra Setiawan, berpesan, disini liputannya harus cowok cewek. Saat berkendara menuju lokasi liputan juga harus cowok yang di depan. Karena Semarang adalah kota besar yang lalu lintasnya padat. Kriminalitas seperti pembegalan dan perampokan juga terbilang tinggi. Terlebih setiap hari pulang malam, oleh karena itu saya adakan kebijakan ini. Hal ini disampaikan ketika penerimaan PPP di kantornya.

Tidak hanya dari IAIN Salatiga, sebagian mahasiswa PPP di Suara Merdeka berasal dari universitas lain. Seperti Sekolah Tinggi Multimedia (STMM) Yogyakarta, Unnes dan UIN Walisongo.

Sumber Artikel:

Pengalaman pribadi dan wawancara langsung ketika magang di Suara Merdeka Semarang.

Komentar0

Type above and press Enter to search.