BSYoGpClBUMpGUzoTfr8GUC0TA==

Motor Tua Suzuki Smash New 110 Terbaik Versiku: Irit, Bandel dan Awet!

Seperti inilah cerita dan kisah unik bersama motor tua terbaik versiku, Suzuki Smash New 110 yang gesit, irit, bandel dan awet menemaniku dalam suka maupun duka.

Aku bersama Suzuki Smash New 110 motor tua sejuta cerita (Asifba Project)

Asifbaproject.com - Suzuki, sebuah brand otomotif yang cukup memiliki nama baik di Indonesia. Meskipun banyak orang tak begitu menyukainya namun faktanya salah satu unit produknya malah jadi motor tua terbaik versiku.

Brand asal Jepang ini memang dikenal sebagai sebuah merk yang membuat produk otomotif berkualitas tinggi dengan durabilitas yang tak bisa diremehkan sebelah mata.

Pasalnya, banyak motor tua Suzuki di jalanan yang masih mampu berjalan dan mengantarkan tuannya ke satu tempat ke daerah lain walau dengan keadaan fisik yang cukup memprihatinkan.

Kendati demikian, durabilitas dan kualitas produk Suzuki memang patut diacungi jempol. Mengingat banyak unit sepeda motor bahkan mobil tua garapan PT SIS ini masih mengaspal di berbagai kondisi jalanan di Indonesia.

Apalagi jika kita sebagai user Suzuki bisa merawat dunit dengan baik. Sudah menjadi kepastian bahwa sepeda motor Suzuki Anda akan dalam keadaan prima walau sudah termakan usia.

Seperti halnya motor terbaik versiku ini, Suzuki Smash New 110 yang terkenal gesit, irit dan tangguh untuk melaju di berbagai medan jalanan. Mulai aspal mulus, berbatu sampai off-road pun siap dilibas.

Baca Juga: 5 Manfaat Buah Bidara untuk Kesehatan Tubuh, Salah Satunya Melawan Sel Kanker


Beli Second Bekas Inventaris Hotel

Aku mendapatkan unit sepeda motor Suzuki Smash New 110 ini dengan cara membeli di sebuah bengkel yang ada di Kabupaten Kendal. Katanya, motor ini bekas inventaris sebuah hotel yang tak jauh dari lokasi praktik bengkelnya.

Di tahun 2019, aku meminang Smash New 110 ini dengan harga Rp 3.100.000,- dengan keadaan fisik tak nyaman dipandang mata namun kondisi mesin masih istimewa.

Warna body yang memudar, velg dan jari-jari berkarat, spidometer tak berfungsi sampai pijakan kaki yang tak layak pakai menjadikan Smash New 110 ini tampak lusuh dan tak terawat.

Bak menemukan sebuah harta karun, ketika diganti oli dan diisi bensin Pertamax, sepeda motor Smash New 110 ini langsung ngacir dengan akselerasi dan kecepatan tinggi.

Tak berselang lama, sepeda motor Suzuki Smash 110 ini mulai kuganti beberapa sparepart bagus yang kucopot dari motor lamaku bersama ayahku. Tentunya kita cari bagian yang PNP.

Baca Juga: Sholat Sunnah Tasbih: Niat, Bacaan dan Tata Cara Melaksanakannya

Tak lupa pula ayahku melakukan repaint di berbagai sisi sepeda motor Suzuki Smash New 110 ku ini. Mulai dari selebor, body tengah sampai behel atau pegangan belakang dipoles dengan cat baru.

Modifikasi juga aku lakukan di bengkel terdekat untuk merubah arus kelistrikan sepeda motor Suzuki Smash New 110 dari AC jadi DC. Sehingga nyala lampu motor tetap terang dan tak akan dipengaruhi oleh putaran mesin.

Gampangnya, tinggal puter kontak ke "ON", semua kelistrikan pada sepeda motor Suzuki Smash New 110 ini akan menyala dengan baik walau keadaan mesin masih mati. Aku bisa nyalain lampu utama, sein bahkan hazart walau mesin masih belum menyala.


Perjalanan Pertamaku Bersama Suzuki Smash New 110

Keesokkan harinya langsung kubawa Suzuki Smash 110 ini ke Salatiga, sebuah kota rantauan yang pernah aku singgahi semasa kuliah mengeyam pendidikan sarjanaku.

Saat itu aku masih duduk di bangku perkuliahan di sebuah Kota kecil di Jawa Tengah dengan letak yang sangat strategis, yakni Kota Salatiga.

Pagi hari itu, aku mengecek semua keadaan Suzuki Smash New 110 ku. Mulai dari tekanan angin ban, kekencangan rantai, langsam, arus listrik aki sampai bensin sudah kuisi penuh 1 tanki.

Beberapa persiapan aku lakukan untuk perjalanan pertamaku dengan Si Gesit Irit ini. Mulai dari bekal makanan, pakaian dan barang bawaan tak boleh ada yang tertinggal di rumah.

Aku sengaja lewat rute memutar melintasi daerah pegunungan dengan niat menguji kekuatan dan ketangguhan mesin motor tua ini. Kuambil jalan melewati area Boja - Limbangan - Sumowono - Bandungan - Ambarawa - Banyubiru hingga sampai di Kota Salatiga.

Baca Juga: 3 Trik Mudah Download Foto dan Video dari Instagram Lewat Laptop atau PC

Selama perjalanan, aku merasa bersyukur, kagum dan senang yang menjadi satu. Rasanya seperti memakai sepeda motor baru, padahal aslinya Suzuki Smash New 110 yang aku pakai ini sudah berusia belasan tahun.

Suara knalpot yang khas, tarikan enteng, bobot yang ringan, menjadikan sepeda motor tua ini terasa seperti muda dan fresh bagaikan keluar dari dealer.

Tuas gas yang aku tarik setelah menginjak pedal gigi mesin sangat pendek tapi motor tua ini langsung bisa lari drngan kencang. Aku tak tahu pastinya seberapa kencang laju motor tuaku ini karena spedometer yang ada sudah tak berfungsi lagi.

Meski demikian, aku bisa merasakan kencangnya naik sepeda motor tua ini. Tarikan spontan dan rasio antar gigi yang rapat memang menjadikan Suzuki Smash New 110 ini sangat enak dibawa nanjak.

Bahkan motor baru merk sebelah dengan CC yang sama atau lebih tinggi sedikit bisa kukejar dengan mudah saat berada di tanjakan ekstrem area limbangan Sumowono. Padahal sama sama sendiri dan tak berboncengan.

Baca Juga: Mengapa Miras Diharamkan? Begini Penjelasan Khamr Menurut Agama Islam

Perjalanan terus aku nikmati dengan enjoy dan tenang hingga mencapai lokasi tujuan, yakni di sebuah pesantren kecil yang ada di Kota Salatiga. Smash New 110 inia mengantarkan aku dari Kendal ke Salatiga dengan waktu tempuh +2 jam melintasi jalur memutar.

Sesampainya di lokasi, aku merasa puas akan performa motor tua Suzuki Smash New 110 tua ini yang jauh lebih baik daripada ekspektasi sebelum memilikinya.


Suzuki Smash New 110 Bikin Nagih Buat Jalan ke Luar Kota

Punya motor tua dengan kondisi yang istimewa menjadikan aku sebagai pemilik ingin sekali mengajaknya keluar kota dan menikmati perjalanan bersamanya.

Pertama kali, aku kunjungi rumah temanku yang ada di Banyubiru, Kabupaten Semarang sembari bermain bersama kawan-kawan yang akrab dengaku sewaktu di kampus.

Besoknya, aku berkunjung ke Boyolali, di rumah Denny Nuryanto yang juga teman akrabku semasa kuliah. Saat itu aku bersama Sholeh bermain bersama di rumahnya.

Bagiku, perjalanan luar kota dengan jarak dekat tersebut bisa menjadi obat akan nyaman dan jatuh cintanya aku bersama Smash New 110 ini.

Dimana lusa adalah hariku bersama Smash New 110 pulang ke rumah orang tua yang ada di Kabupaten Kendal untuk sekedar beristirahat lantaran liburan kuliah.

Beberapa waktu selanjutnya aku bersama doi jalan ke Magelang, tepatnya di Dusun Mranggen, Desa Kragilan, Kecamatan Pakis. Disinilah aku mengabdikan diri selama kuliah yang biasa disebut dengan KKN (Kuliah Kerja Nyata).

Baca Juga: 10 Kebiasaan ini Ternyata Bikin Gawai Cepat Panas dan Rusak, Apa Saja?

Perjalanan jarak jauh dari Kendal bawah ke lereng Gunung Merbabu ini menempuh jarak lebih dari 100 km selama 4,5 jam bersama Suzuki Smash New 110 milikku  ini.

Memang Suzuki Smash juara di jalanan menanjak, tarikan yang spontan bikin akselerasi cepat saat berjalan di bidang miring. Kami menikmatinya hingga lelah dan beristirahat di sebuah minimarket.

Di Magelang, aku tak bisa terlalu lama karena sore hari diriku dan teman-teman se posko harus segera pulang ke rumah masing-masing. Ya memang niatnya untuk sekedar silaturahmi dan jalan-jalan.

Aku diajak bertani, memanen hasil tanaman yang mereka tanam dan diberikan sebagai oleh-oleh. Mulai dari kubis, selada, labu, tomat, sawi dan berbagai jenis sayuran diberikan kepada kami untuk dibawa pulang ke rumah masing-masing.

Sesekali kami menolak pemberian mereka, bukan karena tak mau menerima. Tapi sepeda motor yang kami tunggangi sudah penuh dan tak bisa menambah barang lagi.

Akupun pulang dari lokasi sekira pukul 14.30 WIB dan sampai rumah orang tua di Kabupaten Kendal sekira pukul 17.45 WIB. Sayuran dari warga Magelang aku bagikan ke sanak saudaraku yang ada di sini.

Baca Juga: 7 Tanda Orang Munafik Menurut Al Quran, Salah Satunya Malas Ibadah dan Bersikap Fujur

Malam harinya aku terkaget-kaget, pasalnya lamaran pekerjaan di Sragen dilirik oleh HRD dan akupun diundang untuk test interview, psikotes dan rangkaian seleksi lain.

Kata orang tuaku, coba saja ambil. Kalaupun tak diterima pasti ada pelajaran yang bisa dipetik. Seperti ilmu dari seleksi pemilihan karyawan melalui rangkaian test tersebut.

Gilanya test psikotest dan interview dilakukan di pagi hari sekita pukul 09.00 WIB. Terpaksa aku berangkat dari Kendal pagi buta, setelah sholat Shubuh.

Berbekal seadanya dan modal nekat, aku ajak Suzuki Smash New 110 milikku bergerak cepat melaju menuju Kota Sragen. Disana adalah sebuah kota kelahiran ibuku, banyak kerabatku tinggal di Sragen.

Telat sedikit! Aku sampai di kantor perusahaan F & B tersebut terlambat sekitar 15 menit dari waktu yang ditentukan oleh recruiter. Aku tiba di lokasi pukul 09.15 WIB dimana semua calon karyawan sudah duduk di bangku masing-masing.

Aku menyusul dan langsung kukerjakan segala macam soal test tanpa adanya belajar terlebih dahulu. Semuanya aku kerjakan spontan, random, sesuai isi kepala dan perasaan ku.

Baca Juga: 11 Aplikasi Editing Foto Android Terbaik: Bisa Bikin Poster, Spanduk Hingga Manipulasi Foto

Sebanyak tiga hingga lima tahapan test berbeda telah kulalui. Hal itulah yang bikin aku pusing dan ingin sekali jalan jalan ke area wisata yang ada di Jawa Timur.

Kala itu aku memutuskan untuk pergi ke Ngawi Jawa Timur. Tepatnya di Srambang Park di lereng Gunung Lawu. Apesnya selama perjalanan hujan turun dengan lebatnya. Akupun harus meneduh untuk berlindung dari dinginnya air hujan.

Misi jalan-jalan ke Srambang Park Ngawi pun pupus. Hujan lebat yang menerpa membuatku berteduh terlalu lama hingga datang waktu sore hari. Aku sampai lokasi Srambang Park menjelang Maghrib.

Ketika ingin masuk ke lokasi wisata tersebut, aku dicegat oleh petugas dan dilarang masuk ke dalam lokasi. Dengan perasaan kecewa aku cari jalan lain dan memilih untuk berswa foto di dekat pintu masuk wisata.

Lelah yang belum terbayar dengan keindahan alam Srambang Park menuntunku untuk pulang ke rumah kerabat yang ada di Sragen. Perlahan tapi pasti aku kendarai sepeda motor Suzuki Smash New 110 miliku ini menuju lokasi tersebut.

Baca Juga: Tanpa Instal Ulang! Ini 2 Tpis Mudah Mengatasi Automatic Repair di Windows 10 

Sesekali aku berhenti di mushola atau pom bensin untuk beristirahat dan melaksanakan kewajibanku untuk beribadah kepada Allah SWT.

Apes! Malam gelap tak ada penerangan kecuali dari sepeda motorku membuat diriku terjatuh lantaran kaget jika ada tikungan tajam di depanku. Padahal aku berkendara santai dengan kecepatan antara 40 sd 60 km per jam.

Aku terluka, lututku lecet, siku tanganku pun sakit. Bahkan jaket serta celana yang kupakai ikut robek akibat bergesekan dengan cor jalanan saat terjatuh.

Karena tak ada seorang pun, terpaksa aku beranikan dan paksakan diriku untuk berkendara kembali. Kala itu keadaan sepeda motor Suzuki Smash New 110 miliku lecet sedikit dengan stang motor yang bengkong sedikit (tidak simetris).

Di rumah budheku aku langsung bersih-bersih mandi dan mengecek seberapa besar luka yang ku alami. Ternyata cukup besar dan membuatku tak bisa bepergian lagi. Ya diriku harus merawat luka tersebut.

Baca Juga: 11 Cara Supaya Sholat Khusyuk dan Menjadi Nikmat Ibadah kepada Allah SWT

Dengan peralatan dan obat seadanya aku diobati oleh kakak sepupuku dan budheku. Tiga hari selanjutnya barulah aku bisa pulang ke rumah orang tuaku di Kabupaten Kendal walaupun luka yang ku terima belum sepenuhnya pulih.

Selang beberapa waktu kemudian, aku stay di Kabupaten Kendal dan fokus untuk mencari pekerjaan serta menambah ilmu pengetahuan melalui media online.

Aku juga mencoba memperluas jaringan pertemananku dengan mengikuti sejumlah kegiatan. Seperti kajian bersama Majelis Darul Istiqamah dan Wadah Gerakan Santri Indonesia.

Bersama Khasanudin, ketua Majelis Darul Istiqamah Kendal aku mulai diajari dan dituntun tentang ilmu keagamaan. Terkadang aku juga diajak ke rumah pendirinya.

Pendiri Majelis Darul Istiqamah adalah Musthafa Kamal, asli Kudus. Ketika ada undangan majelisan dan tawasulan di tempat tersebut, aku bersama Khasanudin dan beberapa anggota lain memenuhi undangan tersebut.

Baca Juga: 7 Doa Penting Bagi Wanita Muslim yang Wajib Diketahui, Ada Doa Penghilang Jerawat!

Di sore hari, aku mulai berangkat bepergian menuju Kudus, Jawa Tengah bersama temanku lainnya. Tentunya aku menunggangi Suzuki Smash New 110 milikku.

Perjalanan di musim hujan membuat diriku dan sepeda motor Suzuki Smash New 110 milikku basah kuyup dan kotor karena banyak percikan lumpur.

Meski demikian, Suzuki Smash New 110 milikku tetap ngacir di jalanan becek dan berlumpur tersebut. Kami sampai di lokasi presiden Majelis Darul Istiqamah sekira pukul 19.00 WIB.

Kami melaksanakan serangkaian acara hingga usai. Lantas kami melanjutkan istirahat di masjid hingga pagi tiba. Shubuh puh kami harus berjamaah walau setelahnya tidur kembali.

Matahari yang mulai menampakkan sinarnya, menjadikan segerombolanku bangun untuk sekedar sarapan dan bersih diri. Tak lupa kami bergegas untuk menuju ke lokasi selanjutnya.

Baca Juga: 5 Tips Memperkuat Jaringan Internet di HP Smartphone agar Sinyal Lebih Stabil

Ya, aku bersama teman-teman ku pergi menuju Kota Purwodadi, disanalah aku menjenguk temanku yang tengah sakit setelah memgalami kecelakaan. Dia patah tulang kaki, tangan dan cidera di bagian tubuh lainnya.

Sepeda motor Jupiter miliknya pun ringsek usai terhempas akibat sambaran travel izuzu yang memakan jalan ketia dirinya hendak pulang ke rumah. Nasib dan takdir inilah yang harus ia terima hingga membuatnya harus berdiam diri di rumah untuk menyembuhkan luka.

Setelah dari Purwodadi, kami bergerak menuju ke Mrapen, Kab. Grobogan. Tak terlalu jauh dengan lokasi rumah temanku. Tapi perjalanan kami sudah cukup melelahkan.

Disana kami rehat sejenak dan mengobrol apa saja yang bisa menjadi topik bahasan. Dia teman satu posko ketika KKN. Orangnya baik dan welcome kepada siapa saja.

Sore pukul 16.00 WIB, kami bergegas pulang menuju Kendal. Dengan sisa tenaga yang kami punya, kami harus menungangi roda dua supaya bisa sampai di rumah.

Baca Juga: Upaya Menghadapi Galau dan Kesedihan Sesuai Ajaran Islam, Bikin Adem dan Tentram!

Sekira pukul 21.00 WIB, aku sampai di rumah. Lelah, senang dan puas itulah yang kurasakan sehabis melakukan perjalanan jarak jauh. Banyak kenangan dan pelajaran yang bisa kupetik dalam perjalanan tersebut.

Sebenarnya masih banyak perjalananku bersama Suzuki Smash New 110 milikku ini. Namun ceritaku cukup sampai disini saja supaya artikel ini tak terlalu panjang.

Dari berbagai macam perjalanan tersebut, Suzuki Smash New 110 miliku ini dapat melibas segala jalanan dan cuaca. Bahkan sepeda motor tua ini tidak rewel saat bepergian jarak jauh.

Selain itu, bensin irit dan perawatan mudah menjadikan Suzuki Smash New 110 ini bisa menjadi kendaraan daily driver yang bisa menghantarkan diriku kemanapun aku mau.

Baca Juga: Link Download Brosur dan Katalog Perumahan Subsidi the Pires Kendal


Apa Saja Part yang Diganti Setelah 5 Tahun Pemakaian?

Kendaraan yang dipakai setiap hari untuk menemani di berbagai kebutuhan memang perlu perawatan rutin. Seperti ganti oli, ganti kampas rem dan sejumlah penggantian part lainnya.

Meski sudah aku pakai selama lima tahun, Suzuki Smash New 110 milikku ini tergolong irit lantaran hanya beberapa part saja yang perlu diganti. Bahkan jeroan mesin sama sekali belum ada yang diganti.

Part Smash New 110 yang Diganti

1. Gear sett Depan Belakang & rantainya
2. Kampas rem depan belakang ganti 2X
3. Velg jari-jari ke velg racing/plang 5
4. Sett shockbreaker belakang
5. Ban depan belakang ganti 2X
6. Lampu sein belakang
7. Aki 1X
8. Kabel speedometer
9. Mika speedometer
10. Kulit Jok
11. Busi 1X

Selain sejumlah part di atas, ada juga beberapa variasi yang saya lakukan untuk sepeda motor Suzuki Smash 110 milikku. Seperti penambahan pada keranjang tengah untuk penambahan akomodasi barang.

Baca Juga: Cara Dapat Rumah Subsidi di the Pires di Pusat Kota Kendal: Spek Mantab, Desain Modern, Ada Hadiah Honda PCX!!!


Pendapatku Tentang Suzuki Smash New 110

Aku pribadi senang memiliki dan punya sepeda motor dari pabrikan Suzuki yang mengedepankan kualitas dan durabilitas penggunaan. Suzuki Smash New 110 ini buktinya.

Walau usianya tak lagi muda, Suzuki Smash New 110 masih enak dipakai dengan akselerasi yang bagus dan tarikannya tetap enteng seperti motor usia muda.

Keiritan konsumsi BBM Suzuki Smash New 110 ini juga masih relevan dengan sepeda motor terbaru zaman sekarang. Besi tuaku saja masih mengkonsumsi 35 sd 40 km per liter. Sedangkan motor baru dengan cc yang sama konsumsi BBM nya sekitar 40 an kilometer per liter. Tak berbeda jauh lah.

Selain itu material yang dipakai Suzuki Smash New 110 juga berkualitas lebih baik daripada merk lain. Pasalnya kendaraan ini sangat sedikit memiliki masalah bahkan jarang ada masalah besar sehingga hemat perawatan.

Baca Juga: Perum Nindya Asri Sukorejo Kendal Tinggal 2 Unit! Begini Cara Dapat Unitnya Lewat KPR Subsidi

Suzuki Smash New 110 juga nyaman dipakai berkendara di berbagai kondisi jalan di Indonesia. Mulai jalan datar, naik turun, berbatu sampai berlumpur pun bisa diterabas dengan mudah tanpa kendala.

Apalagi ciri khas mesin Suzuki Smash New 110 adalah mesin yang enak dan bertenaga saat RPM tinggi. Jadi buat nanjak enteng dan nyaman, bahkan motor skutik baru banyak yang kalah.

Selain kelebihan dan kenyamanan tersebut, aku menemui sejumlah kelemahan Suzuki Smash New 110. Seperti sparepart yang tak mudah dicari di toko offline dan tidak sembarangan orang bisa memperbaikinya.

Sehingga butuh bengkel langganan dari pecinta Suzuki yang dia senang serta hafal semua komponen dan sparepart motor Suzuki supaya perbaikan berkualitas dan tahan lama.

Baca Juga: Cara Dapat Rumah di Perum Nindya Asri 9 & 10 via KPR Subsidi: Mudah, Murah dan Banyak Bonusnya!

Aku memang tak suka memodif sepeda motor, sehingga lebih banyak part yang ori untuk dibiarkan saja. Sehingga sepeda motor tidak nampak aneh atau lain daripada yang lain.

Toh yang penting adalah fungsinya, bukan tampilannya. Kalau masih berfungsi normal dan nyaman dipakai, kenapa harus modifikasi yang anah-aneh.

Itulah kisahku mengenai sepeda motor tua terbaik versiku, sang Suzuki Smash New 110. Motor tua seribu cerita.***


Komentar0

Type above and press Enter to search.